![]() |
| Mardiana |
Assalamualaikum wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil 'alamin, was sholatu wassalamu 'ala, asyrofil ambiyaa iwal mursalin, wa a'laa alihi wa sahbihi ajmain amma ba'du.
Pada kesempatan yang baik ini, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kita semua nikmat dan hidayahnya, sehingga kita bisa berkumpul dalam keadaan sehat pada hari ini. Dan tak lupa pula kita curahkan shalawat kepada nabi besar kita baginda Nabi Muhammad Saw. Yang telah membawa kita dari zaman kegelepan hingga pada zaman yang terang benderang seperti pada pagi hari ini.
Jadi disini ana mau cerita tentang perjalanan hijrah seorang pendosa. Oh ya. Sebelumnya siapa sih diantara kita yang tidak pernah berghibah? Bahkan hal ini sudah biasa, sudah sangat basic, bahkan kalau tidak mengghibah seperti ada yang kurang..iya nggak sih?. semoga Allah ampuni dosa dosa kita yaa. Nah, jadi gimana sih caranya supaya dosa kita selama ghibahin orang lain, menjelek-jelekanan orang lain, mencaci maki orang lain.. agar diampuni Allah swt?
Ada Salah Satu Kisah :
Ada seseorang pendosa yang hobinya menggibah menjelek-jelekan orang lain kemudian dia sadar dia ingin berlari dari maksiat dan menuju pintu taubat, ia ingin berhijrah. ia berkata "aku mau bertaubat kepada mu yaAllah, dan aku mau minta maaf kepada orang tersebut"
Maka seorang pendosa ini datang meminta maaf kepada yang ia gunjingkan. kata orang yang dinggunjingkan ini "okei saya akan memaafkan kamu. Tapi, pergilah kepasar dan belilah bulu ayam...kemudian bulu ayam itu kamu sebar-sebarkan, kemana mana saja silahkan. "
kata si pendosa "aku tidak mengerti apa maksudmu. saya membeli bulu ayam kemudian saya ko disuruh sebar-sebarkan" tapi ia lakukan saja. ia beli bulu ayam dipasar kemudian dia sebar2kan, dan kemudian si pendosa ini datang lagi kepada yang dia gunjingkan." saya sudah menyebar2kan nya. apa yang harus saya lakukan?"
Jawaban dari seorang yang ia gunjingkan ini "pungut lagi."
"bagaimana caranya saya bisa pungut, bagaimana caranya saya bisa ambil lagi. Sedangkan sudah tersebar kemana-mana bulu ayam itu"
"begitulah jika kamu menjelek jelekan namaku. Kamu menjelekan dengan si A si B si C, dan berita itu sudah tersebar kemana-mana yang tidak tau sampai dimana berita itu"
Dari sini kita belajar...hati hati jika lisan kita ini jahat. Kita menyangka kita hanya menjelekan ke satu orang, tapi mungkin orang ini tidak amanah...dia jelekan lagi jelekan lagi, jelekan lagi. sampai satu kampung. Sampai suatu tempat.
Bayangkan, dosanya luar biasa, bagaimana kalau sudah seperti itu?
Ngga ada cara lain, cara lain adalah berusaha sekuat tenaga. Ganti dengan kalimat-kalimat yang baik untuk membersihkan namanya, setelah itu kita bertaubat kepada Allah Swt.
Jadi, sebelum menjelek-jelekan orang lain..fikir dulu. Nanti diakhirat dia bisa menuntut kita, dan kita menjadi orang paling bangkrut!. kata orang yang menuntut kita "yaAllah jangan masukan dia kesurga yaAllah, saya menuntut dia yaAllah, dia jahat sama saya yaAllah, dia dzolim sama saya, balas dulu yaAllah! Saya nggak ridho yaAllah"
Makanya hati hati kalo ada orang mengatakan "biarin aja balasan allah dihari akhir". Biasanya orang seperti ini yang akan membalas kita diakhirat.
Semoga dari kisah ini kita mendapat pelajaran untuk menahan mulut kita atau lisan kita dari menjelek-jelekan orang lain dari mencaci maki orang lain bahkan dari mengambil harta dan hak orang lain yang bukan milik kita...nah, terkait dengan mengambil hak orang lain apabila sudah pernah berbuat demikian...cara bertaubatnya adalah yaitu dengan kita menemuinya ,mengembalikan hak nya, meminta maaf kepadanya kemudian bertaubat kepada Allah swt... pada wakru shubuh ust.badrut kan pernah berkata dalam kajiannya "dosa kepada Allah lebih mudah Allah maafkan, sedangkan dosa kepada para hamba-hambanya lebih sulit untuk kita mendapat ampunanya jika kita tidak mendapat keridhoan dari orang yang kita dzolimi"
"Semua kaum Adam pernah berbuat kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang segera bertaubat." (HR. Ibnu Majah).
Sebelum mengakhiri ana ada pantun :
Jalan-jalan ke taman kota
Sampai sana naik sepeda
Jangan hijrah karna dunia
Tapi hijrahlah karna ridho-nya.
Cukup sekian penyampain qultum ana hari ini. ingat; jangan lihat siapa yang menyampaikan, tapi lihatlah apa yang disampaikan. apabila ada ucapan dan perkataan yang kurang berkenan ana mohon maaf...karna yang baik itu datangnya dari Allah swt dan yang buruk itu datangnya dari diri ana pribadi. Wabillahi taufik walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Disusun oleh :
- Nama : Mardiana
- Kelas : XI - Laila Al Ghifari
- Tingakt : SMAIT Muslimah Sejati
Edisi 4 Ramadhan 1446 H/4 Maret 2025
Sumber Materi :
- Ustadzah Oki Setiana Dewi S. Hum., M. Pd
- Ustadz Badrut Tamam Fadhil M.A

Tidak ada komentar:
Posting Komentar