Selamat Datang di Situs Kami, Semoga Bermanfaat dan Terimakasih Telah Berkunjung. Untuk Info Penerimaan Santri Baru Pondok Pesantren Putri Muslimah Sejati : 0857-1462-4841 / Web : muslimahsejati.sch.id
Tampilkan postingan dengan label KULTUM RAMADHAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KULTUM RAMADHAN. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 Maret 2025

PAHALA MEMBERI MAKAN ORANG PUASA

Serly Nur
Rahmadhani
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim..

الْحَمْدُ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمُرْسَلِينَ، وعلى آله وأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Wassholatu wassalamu 'ala asyrafil ambiyaai wal mursalin. wa'ala alihi wa ashhabihi waman tabi'ahum bi ihsanin ilaa yaumiddin. Amma ba'du.

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Rahmat dan keselamatan semoga terlimpah kepada nabi dan rasulnya, juga atas keluarga dan para sahabat, serta kepada yang mengikuti mereka dalam kebenaran sampai hari kiamat. Amma ba'du,

Alhamdulillah, kita dalam berkumpul dengan para santri muslimah sejati yang insyaallah selalu dirahmati Allah Swt. Pada kesempatan berbahagia ini, dai akan cerarmah pendek Ramadan 2025 bertajuk "Pahala Memberi Makan Orang Puasa."

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Bulan Ramadan merupakan bulan yang mulia karena di waktu tersebut umat Islam diwajibkan berpuasa sebagai cerminan orang-orang bertakwa. Pada bulan Ramadan, kaum muslim tidak hanya menjalankan puasa wajib, tetapi juga bisa menunaikan berbagai ibadah sunah lain seperti Salat Tarawih, iktikaf, tadarus Al-Qur'an, hingga sedekah.

Salah satu bentuk sedekah yang kerap dilakukan beberapa umat Islam menjelang datangnya waktu Magrib atau mendekati masa berbuka puasa adalah memberi makan orang puasa. Berbagi makan kepada orang yang berpuasa dapat berupa menu-menu ringan, berat, hingga minuman.

Sedekah merupakan amalan utama yang dianjurkan Nabi Muhammad saw. untuk dilakukan di bulan Ramadan. Dalam sebuah riwayat dari Anas ra., sahabat bertanya kepada Rasulullalı saw. sebagai berikut.

"Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?' Rasulullah SAW menjawab, 'Sedekah di bulan Ramadhan," (HR. At-Tirmidzi).

Berbagi makan kepada orang yang puasa pahalanya seperti memperoleh pahala dari orang yang berpuasa. Dalam riwayat dari Zaid bin Khalid Al-Juhani, Nabi Muhammad saw. pernah bersabda mengenai pahala bersedekah makanan kepada orang yang berpuasa Ramadan sebagai berikut:

من قطر صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

"Barangsiapa memberi buka puasa bagi orang puasa, maka ia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang puasa sedikitpun," (HR. Tirmidzi).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Sedekah dalam hal ini memberi makan orang puasa merupakan amalan yang tidak merugikan diri kita. Sedekah justru membuat kekayaan seseorang menjadi berkah, karena pada dasarnya sebagai kecil dari harta tersebut adalah hak milik orang lain. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an Surah Az-Zariyat ayat 19 sebagai berikut:

وفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّابِلِ وَالْمَحْرُومِ

"Pada harta benda mereka ada hak bagi orang miskin yang meminta dan yang tidak meminta," (QS. Az-Zariyat : 19).

Di sisi lain, sedekah seperti memberi makan orang puasa di bulan Ramadan memiliki pahala yang dilipatgandakan hingga 70 kali. Dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim disebutkan sebagai berikut :

"Barangsiapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan, barangsiapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadan." (HR. Bukhari dan Muslim)".

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Demikianlah ceramah pendek Ramadan 2025 tentang "Pahala Memberi Makan Orang Puasa". Semoga kita diberikan rezeki yang halal dan barokah sehingga dapat bersedekah di bulan suci ini. Terlebih lagi Allah Swt, menjadi ridha atas segala amalan yang kita kerjakan. Amin amin ya rabbal alamin.

Akhirul kalam wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selasa, 18 Maret 2025

ADA DUA GOLONGAN DALAM MENYAMBUT BULAN RAMADHAN

Nidaun Nakhwah
 Khonsania

 Assalamualaikum Wr.Wb

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيُوةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

Berdirinya ana disini ingin menyampai kan sebuah kultum yang berjudul “Ada Dua Golongan Dalam Menyambut Bulan Ramadhan” Orang yang begitu antusias menyambutnya. la begitu merasa istimewa di bulan berkah ini. la menyapa Ramadhan dengan kegembiraan. Meski begitu, nyatanya ada dua golongan atas sambutan penuh kegembiraan ini.

Golongan Pertama : Ada yang antusias menyambut, sekadar karena Ramadhan serasa seru. Ada pesta petasan, ngabuburit, sahur bareng keluarga, dan berbuka dengan makanan yang enak, Puasa dijadikan ajang diet, melangsingkan perut, dll. Golongan ini menyambut antusias Ramadhan karena suasana menyenangkan saja.

Golongan kedua : Antusias menyambut Ramadhan karena keimanan dan keilmuan. la senang karena paham Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan kemuliaan, Dimana saat ganjaran kebaikan dilipatgandakan. la menyambutnya dengan khusyu’. Bukan sekadar karena banyak "hal menarik" selama Ramadhan. Baginya itu hanya sebagai tambahan, yang terutama adalah karena keinsyafan, betapa berharganya bulan ini, sayang jika terlewatkan tanpa makna yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Termasuk manakah kita? Semoga kita termasuk yang menyambut Ramadhan dengan antusias berlandas keimanan dan keilmuan, sehingga kita bisa mengisi Ramadhan ini dengan banyak kebajikan. Aamiin Ya Robbal Alamin.

Rabbana aatina fidunya hasanah, wafilakhiroti hasanah, waqina adzabannar.

Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

Wabillah taufik wal hidayah Wassalamu 'alaikum Wr Wb

 

Senin, 17 Maret 2025

KEUTAMAAN BAGI ORANG PEMAAF

Nailah Asma Thahirah

 Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahi rabbil alamin, was sholatu wassalamu'ala, asyrofil ambiyna iwal mursalin, wa'ala alihi. wa sahbihi ajmain amma ba’do.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yg telah memberikan kita nikmat dan tak lupa salam dan Shalawat kepada baginda Muhammad SAW yg telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga terang-benderang.

Memaafkan adalah tindakan mulia yang diajarkan oleh agama kita, memaafkan adalah bentuk kebesaran hati dan kekuatan karakter. Dengan memaafkan, kita membebaskan diri dari beban dendam dan kebencian yang merusak hati dan jiwa kita. Allah SWT berjanji akan memberikan ganjaran bagi mereka yang mampu memaafkan sesama

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa suatu hari Rasululah SAW berkumpul dengan para sahabat nya di masjid. Saat itu Rasulullah SAW mengatakan bahwa akan ada ahli surga yang datang, dan datanglah seorang Arab badui yang masuk ke dalam masjid, dan kejadian Seperti itu berulang beberapa kali. Sahabat-Sahabat Nabi yang hadir merasa bingung Mengapa orang badui tersebut dikatakan sebagai ahli surga? karena penasaran, Salah Satu Sahabat Rasulullah yaitu Abdullah bin Amru bin Ash berinisiatif mencari tahu amalan yang dilakukan oleh orang badi tersebut.

Setelah mengetahui rumahnya, Amr bin Ash meminta izin untuk menginap selama beberapa hari dirumah orang badui, tersebut. Setelah menginap 3 hari, dia tidak menemukan amalan istimewa yang sekiranya membuat orang badui tersebut tergolong ahli Surga, karena masih Penasaran diapun bertanya kepada orang badui tersebut mengapa ia disebut ahli surga Oleh Rasulullah Sempat bingung dengan pertanyaannya, akhirnya orang badui tersebut Menjawabnya dengan mengingat apa yang ia lakukan, ia berkata :

“Sebenarnya Setiap malam Sebelum aku tidur, aku selalu mendoakan orang-orang dan memaafkan Semua kesalahan (mareka) dan mengikhlaskan semua, lalu aku berdo'a untuk meketa dan juga aku tidak iri dan dengki terhadap mereka” mendengar jawaban orang badui tersebut, Abdullah bin Amr bin Ash pun yakin dengan ucapan Rasulullah dan berkata : "ya paman, Sekarang aku percaya bahwa kau calon penghuni Surga, dengan amalan itu akan dimasutkan ke dalam surga,"

Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat As-Syuara ayat 40 yang

وَجَزَٰٓؤُاْ سَيِّئَةٖ سَيِّئَةٞ مِّثۡلُهَاۖ فَمَنۡ عَفَا وَأَصۡلَحَ فَأَجۡرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ ٤٠

40. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.

Di bulan Suci Ramadhan ini, mari kita jadikan kesempatan untuk memaafkan orang-orang yang telah menyakiti atau menganiaya kita. Dengan memaafkan, kita mengikuti jejak para Nabi dan Rasul, serta mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.

Akhirul kalam Wallahul munafiq ila aqwamit thariq 
Wassalamu'alaikum Warahatullahi Wabarakatuh.

Sabtu, 15 Maret 2025

KEUTAMAAN MALAM LAILATUL QADAR

SHABILA ANWAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhammdulilah rabbil-'aalamiina, wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil-anbiyaa-i wal-mursaliina, nabiyyinaa wa habiibinaa nuhammadin, wa 'alaa aalihi wa shahbihi ajma'iina, amma ba'du.

Lailatul Qadar ialah malam yang sangat istimewa di bulan ramadhan juga dikatakan bulan lebih baik dari seribu bulan Ramadhan selain disebut sebagai bulan puasa, juga disebut sebagai syahrul Qur'an atau bulan Al-Qur'an karena di bulan inilah Al-Qur'an pertama kali diturunkan, lantas apa saja kedahsyatan atau keistimewaan pada malam Lailatul Qadar?

1. Pada Malam Lailatul Qodar Al-Quran Diturunkan

Al-Qur'anul Karim yang merupakan kitab suci umat Islam dan senantiasa dibaca oleh umat Islam, diturunkan Allah untuk yang pertama kali pada malam Lailatul Qodar, sebagaimana Firman Allah "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam lailatul Qadar. Al Qadr (1)

إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ ١

2. Keberkahan Melimpah pada Malam Lailatul Qadar

Pada malam Lailatul Qodar Allah menurunkan keberkahan yang melimpah kepada manusia yang mau mendekat kepadaNya dengan berdoa, berdzikir, shalat, tafakur, meminta ampun, dan sebagainya. Singka kata, Allah memberikan kebaikan-kebaikan yang banyak kepada mereka yang mendekat dan berharap di malam itu. Allah ta'ala berfirman, "Sesungguhnya Karni menurunkannya pada malam yang diberkahı. (QS.Ad-Dukhan:3)

إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةٖ مُّبَٰرَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ ٣

3. Ibadah Dilipatkan Pahalanya Melebihi Seribu Bulan

Ibadah di malam Lailatul Qodar akan dinilai lebih baik oleh Allah bahkan sampai melebihi seribu bulan nilai kebaikannya. Karenanya beribadah di malam Lailatul Qodar menjadi sangat penting dan berbobot dalam pandangan Allah sehingga banyak diburu dan dilakukan oleh masyarakat muslim di dunia Allah swt berfirman "Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan" Al-Qadr (3)

Semoga kita bangkit dan semangat untuk beribadah, berdoa, dan memohon ampun atas segala dosa khususnya di 10 malam terakhir Ramadhan. Semoga kita dimudahkan untuk beribadah secara maksimal dan termasuk golongan orang yang mendapatkan kebaikan dan keberkahan malam Lailatul Qodar, Aamiin.

Demikianlah hal hal yang dapat saya sampai kan semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat, mohon maaf apabila ada kesalahan "undzur maa qoola wala tandzur man qoola". syukron

Akhirul kalam wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jumat, 14 Maret 2025

AMALAN 10 HARI TERAKHIR DI BULAN RAMADHAN

Lathifah Ilmi Rahayu
Tidak terasa Ramadhan sudah hampir memasuki 10 hari terakhir. Tentu sebagai umat Muslim yang sangat berbahagia saat menyambut kedatangan bulan mulia ini dan menjalaninya dengan serangkaian amalan di dalamnya, kita menginginkan momen agung ini bisa dilalui dengan, semaksimal mungkin. Rasulullah saw sendiri yang meriwayatkan 10 hari terakhir ini untuk lebih maksimal dalam beribadah. Dalam hadits riwayat Sayyidah 'Aisyah disebutka :

كَانَ رَسُوْلُ اللهً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِيْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ

Artinya, "Pada malam sepuluh terakhir, Rasulullah saw (lebih) bersungguh-sungguh (untuk beribadah), melebihi kesungguhan pada malam yang lain." (HR Muslim).

Penjelasan Hadis : Hadis ini menunjukkan keutamaan semangat beribadah di 10 hari terakhir Ramadan. Hadis ini menceritakan sosok baginda Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang paling giat dalam meraih ridha Allah SWT dengan bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu-waktu penuh keutamaan dengan meningkatkan kualitas ketaatan, beribadah, bertaqarrub, beri'tikaf dan mengajak anggota keluarga untuk beribadah.

Kesungguhan beliau beribadah di 10 hari terakhir Ramadan melebihi kesungguhan beribadah di waktu selainnya. Kalimat "bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir menunjukkan anjuran untuk tidak kendor dalam beribadah di akhir Ramadan sebagaimana fakta di masyarakat.

Hadis ini menunjukkan keistiqamahan beliau dalam giat beribadah sepanjang Ramadan. Semua hari di bulan Ramadan sangat istimewa dan semua muslim disarankan untuk melakukan ibadah dengan baik. Namun, 10 hari terakhir Ramadan sangat istimewa. Ada banyak keutamaan di sepertiga bulan terakhir itu hingga Rasulullah pun mengencanakan ibadahnya. Setidaknya, kesungguhan beliau ini disebabkan beberapa faktor, antara lain :

Pertama, sepuluh hari terakhir merupakan penutup bulan Ramadan yang penuh berkah. Dan setiap amalan manusia dinilai dari amalan penutupnya.

Kedua, 10 malam terakhir adalah malam-malam yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW.

Ketiga, kerinduan akan keindahan lailatul qadar atau malam kemuliaan yang keutamaan beribadahnya melebihi beribadah sepanjang 1000 bulan.

Keempat, beliau memberikan contoh kepada umatnya agar tidak terlena dalam kesibukan mempersiapkan kebutuhan hari raya sehingga melupakan keutamaan beribadah di 10 hari terakhir.

Kalimat "melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut sebagai anjuran dan keteladanan Rasulullah SAW dalam memotivasi umatnya untuk menambah giat beribadah di 10 hari terkahir Ramadan dengan mencontohkan beberapa amalan utama, antara lain:

1. Memperpanjang Shalat Malam 

Pada 10 malam terakhir, Rasuluilah SAW tidak tidur, lambung beliau dan para sahabat amat jauh dari tempat tidur. Beliau menghidupkan malam-malam tersebut untuk beribadah, shalat, zikir, dan lain-lain hingga waktu fajar. Kebiasaan beribadah di 10 malam terakhir ditularkan kepada seluruh anggota keluarga beliau untuk sama-sama menikmati kesyahduan beribadah sepanjang malam. Sebagaimana penuturan Aisyah RA,: "Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Memperbanyak Sedekah
 
Meningkatkan sedekah menjadi salah satu amalan utama di 10 hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadan, serta sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya. Karena tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial. Sebagaimana firman Allah SWT,: "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka." (Qs. As-Sajdah: 16). Bersedekah di 10 hari terakhir tidak hanya diterjemahkan dengan sedekah wajib berupa zakat fitrah dan zakal mal, tetapi juga dianjurkan memperbanyak sedekah sunnah dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makanan di hari raya Idul Fitri bagi dhuafa. Bersedekah dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan dhuafa, dan lain sebagainya.

3. I'tikaf 

I'tikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia. I'tikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan berdzikir, berdo'a, membaca Al-Quran, shalat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya. I'tikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA,; "Rasulullah SAW beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan". (HR. Muttafaq 'alaih)

4. Tilawah Al Qur'an

Meningkatkan membaca Al-Qur'an menjadi salah satu ibadah utama di 10 hari terakhir Ramadan. Tidak sedikit umat Islam yang larut dalam tilawah Al-Qur'an sepanjang malam baik di masjid maupun di rumah. Tilawah Al-Qur'an adalah ibadah ringan dan memiliki keutamaan yang besar. Tradisi mengejar khataman Al-Qur'an di akhir Ramadhan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pribadi muslim, khususnya mereka yang setiap hari bergulat dengan aktivitas pekerjaan, sehingga khataman Al-Qur'an sebanya satu kali menjadi target realistis. Apapun bentuk motivasinya, tilawah Al-Qur'an harus lebih digiatkan di 10 hari terakhir Ramadan.

5. Doa Ampunan Saat menjumpai malam Lailatul Qadar

Rasulullah menganjurkan kita untuk memohon doa ampunan kepada Allah swt. Redaksi doa yang dianjurkan adalah sebagai berikut :

اللهممْ إِنَّكَ عَدُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ علي

Artinya, "Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku." 
Hal ini sebagaimana satu hadits riwayat Sayyidah Aisyah berikut : Dari Aisyah ra, sesungguhnya dia berkata, '(Aku pernah bertanya kepada Rasulullah), 'Wahai Rasulullah, doa apa yang bisa aku baca ketika mendapati Lailatul Qadar?' Nabi menjawa), 'Bacalah Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkaılah aku)." (HR Ibnu Majah). 

Doa ini bisa kita baca selama satu bulan Ramadhan full tapi lebih dianjurkan pada 10 hari terakhir Ramadhan.
 
Wallahu a'lam

Kamis, 13 Maret 2025

MENAHAN DIRI DARI BERKOMENTAR NEGATIF DI MEDIA SOSIAL

 

AISYAH ULFAH

Puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari segala hal yang dapat mengurangi nilai ibada kita. Salah satu yang sering luput dari perhatian adalah menjaga lisan, termasuk dalam dunia digital saat ini media sosial. Rasulullah SAW telah mengingatkan kita dalam sabdanya :

إِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُتْ، وَلا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صائم

Artinya: "Apabila seseorang di antara kamu berpuasa, janganlah berkata kotor dan menghina. Apabila ada orang yang mencaci makinya atau mengajak bertengkar, katakanlah, 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa'." (HR Muslim).

Di zaman digital ini, media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Namun, sering kali kita melihat kolom komentar dipenuhi dengan kata-kata kasar, fitnah, dan caci maki. Padahal, sebagai seorang Muslim, kita diperintahkan untuk menjaga lisan dan perkataan. Rasulullah SAW bersabda :

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Artinya: "Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam." (HR Al-Bukhari).

Ketika kita menulis komentar di media sosial, kita harus bertanya pada diri sendiri : Apakan kata-kata ini bermanfaat? Apakah ini akan membawa kedamaian atau justru menimbulkan kebencian? Sebab, komentar negatif tidak hanya menyakiti orang lain, tetapi juga dapat menurunkan kualitas ibadah kita.

Puasa Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk melatih diri agar lebih berhati-hati dalam berucap, baik secara langsung maupun di media sosial. Mari manfaatkan media sosial untuk menyebarkan kebaikan, berbagi ilmu, dan mempererat Ukhuwah Islamiyah. Jangan sampai jari-jari kita menuliskan hal-hal yang kelak akan kita sesali di hadapan Allah SWT.

Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk menjaga lisan, baik dalam kehidupan nyata maupun di dunia maya.

Semoga puasa kita diterima, dan kita menjadi pribadi yang lebih baik setelah Ramadhan ini. Aamiin ya Rabbal 'alamin

           

Rabu, 12 Maret 2025

CARA ISLAM MENJAGA WANITA

Laili Farhatani

Seperti apakah bentuk Kemuliaan yang diberikan Islam kepada wanita?
Ketika pria dan wanita Sama-sama bertakwa kepada allah, mereka akan di Berikan kemuliaan dan kehormatan dunia dan akhirat dari allah. hal ini telah Allah Janjikan melalui Firmannya :

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَر او اثر وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيُوةً طيبة
وَلَنَجْزِ يَتَهُمْ أَجْرَاهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ . (النحل : ٩٧

97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Dalam Sebuah hadist dikatakan bahwa :
Dunia Itu perhiasaan dengan Sebaik-baiknya perhiasaan adalah wanita Shalihah" (HR. Muslim).

Teringat Sebuah kutipan menarik yang mengatakan bahwa wanita yang Mendidik Seorang anak laki-laki mungkin ia sudah melahirkan Seorang Pemimpin. Sedangkan Wanita yang melahirkan dan mendidik Seorang anak perempuan maka ia Sedang mendidik Sebuah peradaban"

Berarti mengurus anak perempuan lebih Susah daripada ngurus anak Laki-laki. Kita anak?... Perempuan. Berarti klongurus kita harus? ..Sabar.

Cara Islam menjaga wanita.

Aurat, mengapa Seorang Wanita muslimah harus menutup aurat-nya?
Karena demi kebaikan dan keamanan kita. Sebagai wanita diharuskan menutup aurat. di Zaman Sekarang sudah banyak sekali kasus pelecehan akibat aurat yang di umbar-umbarkan menutup aurat merupakan bentuk penjagaan allah terhadap wanita. Sebagaimana dalam firman allah pada QS. Ahzab : 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّۚ ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا ٥٩

59. Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dalam ayat Ini menjelaskan bahwa Allah me-merintahkan kepada Seluruh muslimah

Perempuan Untuk menutup Aurat dengan Jilbab-nya dan supaya mereka tidak mudah di ganggu. Setelah menutup Aurat, allah melarang lata untuk tabarruj. Karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan dalam Sesuatu apapun Itu. Allah berfirman :

وَقَرۡنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجۡنَ تَبَرُّجَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ ٱلۡأُولَىٰۖ وَأَقِمۡنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعۡنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذۡهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجۡسَ أَهۡلَ ٱلۡبَيۡتِ وَيُطَهِّرَكُمۡ تَطۡهِيرٗا ٣٣

33. dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (Al Ahzab)

Islam menjaga kita untuk Sederhana. Contohnya seperti kita boleh berhias tapi Ingat! Allah memerintahkannya hanya kepada Suami kita, begitupula Contohya Seperti memakai wewangian dalam Islam Sangat dilarang karena dapat menggoda Kaum Pria dan bisa dapat membangkitkan Syahwat pria.

Dalam sebuah hadist disebutkan, “Seorang Perempuan yang mengenakan Wewangian lalu dia melalui Sekumpulan agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka Perempuan tersebut disebut Pelacur” (HR. An-Nasai, Abu Daud, At-Tirmidzi dan Ahmad).

Tapi bukan berarti kita tidak boleh memakai Wangi - Wangian Sama Sekali Sampai Tercium bau badannya. Jika seperti Itu malah mengganggu Lingkungan sekitar kita. Dalam sebuah hadist "malu dan Iman Senantiasa bersama, apabila Salah satunya di Cabut, maka hilanglah yang lainnya" (HR Alhakim dan Ath-thabrani)

Islam mengajarkan manusia untuk bersifat malu terutama Perempuan. Sifat malu dapat menambah keimanan Seorang muslimah. dan juga membuat Kaum Wanita menjadi terhormat dan dimuliakan. "Rasa malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan" (HR Bukhari dan Muslim)

Sifat malu yang harus di jaga wanita antara lain :

1. Menjaga Pandangan dari hal yang tidak diperbolehkan dalam Islam.
2. Tidak melemah lembutkan Suara ketika berbicara Pada lawan Jenis.
3. Tidak tertawa Secara berlebihan. Karena dapat membuat hati seseorang keras.
4. Dilarang berjalan melenggak lenggok Untuk mencari Perhatian.

Kesimpulan.

Wanita adalah Perhiasaan bumi namun wanita juga bisa menjadi fitnah terbesar di bumi, karena satu langkah Wanita keluar dari rumah, Setan akan menaburkan Benih-benih keindahan kepadanya.

Makanya kita dianjurkan menutup aurat dengan baik dan benar, tidak usah berlebihan dalam sesuatu apapun itu karena Allah tidak Suka Sesuatu yang berlebihan.

Serta tanamkan dalam hati kita sıfat malu. Karena malu akan membuat kaum wanita menjadi terhormat dan di muliakan, batasi memajang Foto di Sosmed. Karena itu Sama Saja Seperti membebaskan Siapapun untuk melihatnya. kita tidak tau gimana para adam melihat dan Berfikir gak jelas.

Semoga Allah terus meridhai kita dimanapun berada. maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan, karena kultum ini ana sendiri bukan untuk menyindir tapi untuk membuat Kita berfikir mana yang harus di hindari dan mana yang harus disikapı dengan baik. Karena wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan wanita yang buruk untuk lelaki yang Buruk kurang lebihnya mohon maaf.

Wassalamualaikum wr.wb

Disusun oleh :
  • Nama        : Laili Farhatani
  • Kelas         : X - Madinah
  • Tingakt      : SMAIT Muslimah Sejati
Edisi 12 Ramadhan 1446 H/12 Maret 2025

Selasa, 11 Maret 2025

MANFAAT SHALAT TARAWIH

Faiha Nadhifah Putri

 Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Segala puji bagi Allah, Maha Mengetahui, Maha Melihat, Maha suci Allah. Dialah yang menciptakan bintang-bintang di langit, menjadi penerang malam berteman cahaya bulan. Dan kita pun bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan kita bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya, yang diutus dengan kebenaran. Oleh sebab itu, mari kita senantiasa membaca shalawat untuknya.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Saat ini kita semua berada di bulan yang sangat berkah, yaitu bulan Ramadhan, dimana semua amal ibadah dan kebajikan dilipatgandakan oleh Allah, pintu-pintu-pintu surga terbuka lebar, pintu-pintu neraka tertutup rapat. Maka, sangat rugi orang-orang yang tidak bisa meraih manfaat dan keberkahan di dalamnya. Karenanya, mari kita semua berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan semua keberkahan dan manfaat tersebut.

Salah satu ibadah yang sangat banyak faedah dan manfaatnya untuk kita semua di bulan Ramadhan ini adalah menunaikan shalat sunnah Tarawih dengan istiqamah di setiap malamnya. Sebab, shalat sunnah yang satu ini hanya dianjurkan di bulan ini saja. Karena itu, mari kita jaga, kita tunaikan, dan lestarikan dengan istiqomah. Anjuran shalat Tarawih pada malam bulan Ramadhan berdasarkan hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah, dan dinilai sahih oleh dua ahli hadits terkemuka, yaitu Imam Al-Bukhari dan Muslim, bahwa Nabi saw bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ وَصَامَة إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya, "Barangsiapa beribadah (pada malam hari) bulan Ramadhan dan berpuasa karena iman dan mengharap pahala (dari Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu." (Muttafaq Alaih).

Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf an-Nawawi dalam kitab Syarhun Nawawi 'ala Muslim, mengatakan bahwa yang dimaksud dengan beribadah pada malam hari bulan Ramadhan adalah dengan mengerjakan. shalat sunnah Tarawih. Karena itu, mari kita jaga ibadah puasa kita di bulan ini, dan juga kita maksimalkan ibadah shalat Tarawih, agar bisa mendapatkan ampunan dari Allah SWT sebagaimana hadits tersebut.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Terdapat dua manfaat yang sangat besar bagi orang-orang yang mengerjakan shalat sunnah Tarawih, yaitu (1) manfaat rohani; dan (2) manfaat jasmani. Manfaat rohani adalah diampuninya segala dosa-dosa yang pernah kita lakukan oleh Allah SWT, sebagaimana dijelaskan pada hadits di atas, dan tentu juga mendapatkan banyak pahala dari-Nya. Dosa-dosa yang diampuni oleh Allah disebabkan shalat Tarawih adalah dosa-dosa kecil yang pernah kita lakukan selama ini. Hanya saja, bukan tidak mungkin Allah mengampuni dosa-dosa besar yang pernah kita lakukan. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Imam Abu Thayyib ketika menjelaskan hadits di atas, ia mengatakan dalam kitabnya 'Aunul Ma'bud Syarhu Sunan Abi Dawud :

أي من الصَّغَائِرِ وَيُرْحَى غُفْرَانُ الْكَبَائِرِ

Artinya: "Yaitu, mulai dari dosa-dosa kecil, dan diharapkan ampunan dosa-dosa besar."

Sedangkan manfaat jasmani dari shalat Tarawih adalah untuk kesehatan tubuh, serta terhindar dari penyakit-penyakit makanan yang dikonsumsi ketika berbuka puasa. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Syekh Muhyiddin Mistu dalam kitabnya, As-Shaumu Fiqhuhu wa Asraruhu, halaman 111, ia mengatakan :

صلاة التراويح سُنَةٌ مُؤَكَّدَةٌ لِلرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَهِيَ عِشْرُونَ رَكْعَةً وَتُفِيدُ هَضْمَ الطَّعَامِ وَتَنْشيط الجسم وَمَغْفِرَةَ الذُّنُوبِ

Artinya: "Shalat tarawih sangat dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan, yaitu terdiri dari 20 rakaat, dan berfaedah menghancurkan makanan (dalam perut), membangkitkan semangat ibadah, dan ampunan dosa-dosa."

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa shalat Tarawih memiliki manfaat dan keutamaan yang sangat luar biasa. Karenanya, mari kita kita maksimalkan dan kita istiqomah-kan shalat sunnah yang satu ini, guna meraih dua manfaat tersebut, yaitu ampunan dari Allah atas semua dosa-dosa dan kesehatan badan.

Demikian ceramah perihal keutamaan dan manfaat dari shalat Tarawih. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua, serta bisa menjadi penyebab untuk meningkatkan ibadah, kebajikan, ketakwaan, keimanan, dan menjauhi segala larangannya. Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa meraih manfaat dan keberkahan dalam bulan Ramadhan, amin

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Senin, 10 Maret 2025

HARGAILAH WAKTU, MAKA WAKTU PUN AKAN MEMBERI PENGHARGAAN

Yasmin Latifah
Khairulmata'

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ya nabi salam alaika,
Ya Rasul salam alaika,
Ya habib salam alaika,
Shalawatullah alaika.

Sungguh sangat singkat Allah mengutus Rasul kita tercinta di muka bumi, baginda Nabi Muhammad SAW, tapi betapa luar biasanya yang beliau kerjakan dalam waktu yang sangat singkat itu, memberikan dampak perubahan yang besar bagi umat manusia. Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat menghargai waktu. Setiap detik dalam hidup beliau digunakan dengan penuh makna, tidak ada yang sia-sia. Setiap langkah dan perbuatan beliau bernilai ibadah, yang layak mendapatkan cinta dan penghargaan dari Allah SWT.

Sebagai umat yang mencintai Rasulullah, kita diajak untuk meneladani sikap beliau dalam mengelola waktu. Hidup di dunia ini sangat singkat, bahkan usia kita lebih singkat lagi. Pernahkah kita merenung sejenak, untuk apa saja waktu yang telah berlalu? Apakah kita menggunakannya untuk beribadah kepada Allah, ataukah hanya untuk memuaskan keinginan duniawi semata?

Hidup kita di dunia ini hanya sementara, sebuah tempat persinggahan untuk mempersiapkan bekal menuju kehidupan yang kekal, yaitu akhirat. Jika kita diberi umur 63 tahun, dan dalam waktu itu kita mengisinya dengan amal kebaikan dan ibadah kepada Allah, maka nikmatilah surga yang penuh dengan kenikmatan sebagai ganjaran atas setiap amal yang kita kerjakan. Ibadah kita di dunia ini mungkin terasa singkat, namun balasannya sangat luar biasa, berlipat ganda. Sebaliknya, jika kita menghabiskan waktu hidup dengan kemaksiatan, meskipun hanya dalam waktu yang singkat, itu bisa menjadi sebab kita terjerumus ke dalam azab neraka yang kekal. Oleh karena itu, marilah kita bijak dalam memanfaatkan waktu yang telah diberikan Allah SWT, agar kita tidak termasuk dalam golongan yang merugi. Firman Allah SWT dalam surat Al-Ashr,

وَٱلۡعَصۡرِ ١ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ ٢ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ٣
  1. Demi masa.
  2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
  3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Orang-orang yang merugi adalah mereka yang menyia-nyiakan waktu hidupnya dengan hal-hal yang dapat menjerumuskan ke dalam neraka. Mereka sering kali tidak percaya bahwa setiap perbuatan akan mendapatkan balasan, atau bahkan lebih parah lagi, mereka yang menganggap bahwa tidak ada kehidupan setelah mati.

Banyak di antara kita yang terpedaya oleh kehidupan duniawi, menganggapnya sebagai tujuan utama, dan menghalalkan segala cara untuk meraih kesenangan sesaat. Dalam pengejaran kenikmatan dunia, mereka melupakan kematian dan kehidupan setelahnya. Tidak sedikit pula yang merasa waktu mereka masih panjang, dengan alasan usia muda, sehingga menunda-nunda untuk melakukan kebaikan. Padahal, siapa yang bisa menjamin bahwa umur kita masih panjang? Kita mungkin merasa sehat dan bahagia saat ini, tetapi kematian bisa datang kapan saja, bahkan dalam keadaan yang tak terduga.

Seseorang bisa saja meninggal di usia muda, meskipun tampak sehat dan penuh energi. Ajal tidak mengenal usia atau kondisi fisik, ia bisa datang kapan saja, di mana saja, dan dengan cara apa saja. Oleh karena itu, Allah SWT mengingatkan kita untuk tidak menyia-nyiakan waktu, karena setiap detik yang berlalu begitu berharga. Jika kita benar-benar memahami betapa berharganya waktu, tentu kita tidak akan menyia-nyiakannya. Harta bisa dicari, emas bisa dibeli, namun waktu yang telah terlewat tidak akan pernah bisa kembali. Kita tidak bisa mengulang waktu yang telah hilang, dan meskipun kita menangis dan memohon, masa lalu tidak akan terulang. Oleh karena itu, mari kita renungkan betapa pentingnya untuk memanfaatkan waktu kita sebaik-baiknya, dengan beribadah kepada Allah SWT, dan mengumpulkan bekal untuk kehidupan yang abadi di akhirat. Jangan tunda kebaikan, karena waktu yang telah berlalu tidak akan bisa kembali.

Dunia itu alam fana, janganlah terlena dengan gemerlapnya. Ada alam yang lebih gemerlap yang sedang menanti kita, yang kekal abadi. Allah SWT akan memanggil hamba yang dicintainya dengan kalimat cintanya,

يَايَتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً فَادْخُلِي فِي عِنْدِي وَادْخُلِي جَنَّتِي

Artinya: "Wahai jiwa-jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati ridho dan diridhoi-Nya. Masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku" (Al-Fajr: 27-30)

Sabtu, 08 Maret 2025

MEMPERERAT HUBUNGAN DENGAN ALLAH MELALUI I'TIKAF

 

Nada Fajria Sasabila
Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِينَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْيِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

Sebelum ana menyampaikan kultum, ana mau bertanya nin, ada yang tau ga apa itu i'tikaf?
Ramadhan adalah bulan penuh berkah, bulan di mana kita diberi kesempatan untuk semakin dekat kepada Allah SWT. Salah satu amalan utama yang dianjurkan, terutama pada sepuluh malam terakhir, adalah i'tikaf.

Secara bahasa, i'tikaf berarti berdiam diri atau mengabdikan diri di suatu tempat. Dalam ajaran Islam, i'tikaf berarti berdiam diri di masjid dengan niat khusus untuk beribadah kepada Allah SWT. Dalam kitab Al-Bayan fi Mazhab al-Imam Asy-Syafi'i, Imam Syafi'i menyebutkan bahwa.
والاعتكاف لزوم المرء شيئاً ، وحَبس نفسه عليه ، براً كان أو إثماً
Artinya. "Itikaf adalah seseorang yang berdiam diri di suatu tempat, dan mengurung dirinya di sana, baik untuk kebaikan maupun keburukan."

Jamaah sekalian,
Mengapa i'tikaf sangat dianjurkan di sepuluh malam terakhir Ramadhan? Salah satu alasannya adalah karena di malam-malam tersebut terdapat Lailatul Qadar. malam yang lebih mulia daripada seribu bulan. Rasulullah SAW selalu menjalankan i'tikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan, sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Aisyah RA.

أن النبي صلى الله عليه وسلَّمَ كانَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأَوَاخِرَ مِن رَمَضَانَ، حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِن بَعْدِهِ
Artinya. "Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW beri'tikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan sampai beliau wafat. Kemudian para istrinya mengikuti i'tikaf setelah beliau wafat." (HR. Bukhari dan Muslim) Jamaah yang dirahmati Allah,

Itikaf bukan sekadar berdiam diri di masjid, tetapi merupakan sarana untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT. Dengan berdiam di masjid, kita terhindar dari kesibukan dunia, sehingga bisa lebih fokus dalam ibadah, membaca Al-Quran, berdzikir, serta memperbanyak doa dan introspeksi diri. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran.

وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَكِفُوْنَ فِي الْمَسْجِدِ تِلْكَ حُدُودُ اللهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاتٌ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ
اللَّهُ أَيْتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ
Artinya. "Janganlah kamu mencampuri mereka (istri-istri kalian) ketika kamu dalam keadaan beri'tikaf di masjid. Itulala batas-batas (ketentuan) Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa." (QS. Al-Baqarah. 187)
Melalui i'tikaf, kita dilatih untuk menahan diri dari segala bentuk godaan dunia, memperbanyak ibadah, serta merenungkan makna hidup. I'tikaf memberikan ketenangan hati dan kejernihan pikiran, sehingga setelah Ramadhan usai, kita bisa menjadi pribadi yang lebih bertakwa.

Jamaah sekalian,
Ada beberapa manfaat utama dari i'tikaf yang bisa kita ambil :
  1. Meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT, karena kita menghabiskan waktu dengan ibadah yang lebih intens.
  2. Menghindari gangguan duniawi, seperti kesibukan pekerjaan, media sosial, atau hal-hal yang melalaikan.
  3. Memperoleh pahala yang berlimpah, terutama jika kita bisa meraih malam Lailatul Qadar.
  4. Mendapatkan ketenangan hati, karena suasana masjid yang kondusif untuk refleksi dan introspeksi diri.
Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan momen Ramadhan ini untuk semakin dekat kepada Allah SWT dengan menjalankan i'tikaf, terutama di sepuluh malam terakhir. Semoga Allah memberikan kita kemudahan dan kekuatan untuk menjalankannya serta menerima segala amal ibadah kita. Aamiin ya Rabbal 'alamin.

Sekian kultum dari ana, kurang lebihnya mohon maaf,
أُنْظُرْ مَا قَالَ وَلاَ تَنْظُرْ مَنْ قَالَ

Akhirul kalam Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jumat, 07 Maret 2025

PUASA SEBAGAI SARANA PENGENDALIAN DIRI

Khansa Nadila Sakhi
 Assalamualaikum wr wb.

Puji dan syukur marilan kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, atas karunia-Nya kita dapat berkumpul bersama dalanı rangka tholabul ilmi, mencari ilmu. Serta kita bisa bersilaturahmi, bertatap muka di majelis yang mulia ini dalam keadaan sehat wal afiat, aman fi amanilah.

Duduknya ana di sini ingin menyampaikan kultum yang bertema “puasa sebagai sarana pengendalian diri.” Secara kebahasaan, puasa dalam bahasa disebut "shaum" atau "shiyam" hermakna "menahan" (al-imsäk) Pengertian secara kebahasaan ini, pamah digunakan oleh al-Qur'an dalam pengertian menahan untuk berbicara.

Lalu, secara agama (Islam), puasa diartikan sebagai menahan dengan niat mendekatkan diri dengan Allah Swt, dari makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkannya, seperti berhubungan suami-istri, dari terbit fajar kedua hingga matahari terbenam, nah bagi yang suka nonton film barat, anime atau drakor yang ada genre romance nya itu tidak membatalkan tapi hal tersebut berpotensi memunculkan dosa dari zina mata, ibadah puasanya bisa rusak karena menyaksikan kemaksiatan.

Makna "menahan" itu sebenarnya berisi "pengendalian", atau dalam istilah tashawwuf, sering disebut dengan "perjuangan mengendalikan nafsu" (mujāhadat al-nafs), atau dalam ungkapan lain, "kontrol diri" (self-control).

Puasa bukan hanya menahan diri dari rasa lapar dan haus, tetapi juga menjaga lisan dari perkataan buruk, mengendalikan amarah, serta menjauhi godaan duniawi yang dapat merusak ibadah. Di zaman modern ini, godaan semakin besar, seperti kemewahan, kesenangan dunia, dan keinginan untuk selalu memenuhi nafsu tanpa batas. Oleh karena itu, Ramadan adalah kesempatan bagi umat muslim untuk melatih diri agar tidak mudah tergoda oleh hal-hal yang bersifat duniawi dan sementara.

Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadits :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَ

"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dosa, maka Allah tidak butuh kepada usahanya dalam meninggalkan makan dan minum." (HR. Bukhari)

Hadits ini mengingatkan bahwa esensi puasa bukan hanya lapar dan haus, tetapi juga pengendalian diri dari segala keburukan. Maka, marilah manfaatkan bulan suci ini untuk menundukkan hawa napsu, meningkatkan ketakwaan, dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Semoga puasa ini diterima dan menjadikan bersama sebagai pribadi yang lebih baik.

salam sejahtera untuk kita semua, dan sampai jumpa di kesempatan berikutnya dengan semangat yang baru. Sekian dari saya, mohon maaf atas segala kekurangan, dan mari kita tutup pertemuan ini dengan tekad untuk terus maju

Wassalamualaikum wr wb.

Kamis, 06 Maret 2025

IKHLAS


Djenar Ayu Salsabila

Bismillahirrahmanirahim...

Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin wassholatu wassalamu 'ala asyrafil anbiya'i wal mursaliin sayyidina wamaulana Muhammadin wa 'ala alihi wa shahbihi ajma'in, amma ba'du.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahnya kepada kita semua.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan kultum tentang ikhlas. Ikhlas adalah hal yang mudah diucapkan. Namun, tidak semua orang mampu menerapkan sifat ini dalam kehidupannya. Salah satu hal yang sulit dilakukan adalah ikhlas dalam menerima cobaan. Padahal, di dunia ini akan selalu ada cobaan dalam hidup.
Entah sekuat apa kita menghindarinya, pada masanya nanti ujian akan selalu ada. Oleh karena itu, supaya ujian yang menimpa kita dapat membuahkan pahala, maka yang perlu dilakukan adalah sabar dan ikhlas. Dengan ikhlas dan sabar, maka cobaan hidup akan dapat kita maknai sebagai anugrah, itulah yang dapat merubah kita menjadi manusia yang lebih baik ke depannya.

Selain itu, dengan ikhlas terhadap kehendak Allah, maka akan menjadi sumber kebahagiaan tersendiri bagi kehidupan di dunia dan akhirat kelak.
Allah SWT berfirman:

هُوَ ٱلۡحَيُّ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَٱدۡعُوهُ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَۗ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٦٥

Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. [Ghafir:65]

Oleh karena itu, jangan lelah untuk memiliki hati yang ikhlas. Sebab Allah SWT akan memberikan hadiah yang jauh lebih indah di balik cobaan yang kita hadapi.
Hadirin sekalian, tidak terasa kita telah di penghujung waktu berbuka puasa. Selamat menjalankan buka puasa untuk kita semua.
Wassalamuakaikum warrahmatullahiwabarrakatuh.

Rabu, 05 Maret 2025

MENGHINDARI GIBAH DENGAN MELAKUKAN TABAYYUN


Bunga Arfina
Robbishroh lii sodrii, wa yassir lii amrii, wahlul ‘uqdatam-millisaanii, yafqohu qoulii.

Berdirinya ana disini ana akan memberikan kultum yang berjudul Menghindari gibah dengan melakukan Tabayyun.
Islam melarang ghibah. ghibah berarti menggunjing, membicarakan kejelekan dan kekurangan orang lain. ghibah dilbaratkan Seperti memakan daging saudara-nya Sendiri setelah mati. Seperti dalam QS. Al Hujurat ayat 12

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٞۖ وَ لَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن يَأۡكُلَ يَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتٗا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٞ رَّحِيمٞ

12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Nah, apa lagi sekarang Juga lagi bulan puasa. Jangan Sekali-kali gibah ya. Percuma puasa tapi gibah-nya gak berhenti -berhenti

Biasanya ghibah Itu penyebab dari Sikap iri, sikap egois yang cenderung merendahkan orang lain, Balas dendam, amarah yang tak terkendali, Bercanda tanpa disadari dengan merendahkan orang lain. dan berikut cara-cara untuk menghindari ghibah yaitu :

1. Berkumpul dengan arang-orang shalih
2. Menyadari diri bahwa Allah Swt. membenci Seseorang yang mengunjing Saudaranya
3. Ber-Intropeksi diri dengan melihat aib diri sendiri dan selalu berusaha memperbaiki nya.
4. menjaga lisan.
5. Berfikir positif.

Islam Juga menganjurkan kita untuk tabayyun (mencari kejelasaan tantang sesuatu hingga jelas dan benar keadaannya) seperti dlm Firman Allah. QS. Al-Hujurat ayat 6

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن جَآءَكُمۡ فَاسِقُۢ بِنَبَإٖ فَتَبَيَّنُوٓاْ أَن تُصِيبُواْ قَوۡمَۢا بِجَهَٰلَةٖ فَتُصۡبِحُواْ عَلَىٰ مَا فَعَلۡتُمۡ نَٰدِمِينَ

6. Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

Ayat tersebut menjelaskan tentang manusia untuk tidak dengan seenak-enaknya menerima berita yang dibawa orang-orang Fasik. Jadi maksudnya kalau ada Berita/informasi dari Sesearang yang belum jelas kebenarannya, Jangan asal percaya aja, biasa-nya orang kalau ada berita langsung percaya, abis itu nyebarlangsung Satu kampung tanpa di teliti dulu boner apa tidak. Sebenarnya itu tidak boleh ya, kita harus pastikan duluke jelasaannya dan Kebenarannya. Cukup sekian kultum ana, Semoga ada manfaat yang bisa kita ambil. Jika ada kata yang menyinggung dan salah mohon di maafkan Karena manusia tak pernah luput dari kesalahan.
 
Syukron Wassalamualaikum wr.wb

Selasa, 04 Maret 2025

CARA MEMINTA MAAF KEPADA ORANG YANG TELAH KITA DZOLIMI

Mardiana

Assalamualaikum wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil 'alamin, was sholatu wassalamu 'ala, asyrofil ambiyaa iwal mursalin, wa a'laa alihi wa sahbihi ajmain amma ba'du.
 
Pada kesempatan yang baik ini, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kita semua nikmat dan hidayahnya, sehingga kita bisa berkumpul dalam keadaan sehat pada hari ini. Dan tak lupa pula kita curahkan shalawat kepada nabi besar kita baginda Nabi Muhammad Saw. Yang telah membawa kita dari zaman kegelepan hingga pada zaman yang terang benderang seperti pada pagi hari ini.

Jadi disini ana mau cerita tentang perjalanan hijrah seorang pendosa. Oh ya. Sebelumnya siapa sih diantara kita yang tidak pernah berghibah? Bahkan hal ini sudah biasa, sudah sangat basic, bahkan kalau tidak mengghibah seperti ada yang kurang..iya nggak sih?. semoga Allah ampuni dosa dosa kita yaa. Nah, jadi gimana sih caranya supaya dosa kita selama ghibahin orang lain, menjelek-jelekanan orang lain, mencaci maki orang lain.. agar diampuni Allah swt?

Ada Salah Satu Kisah :
Ada seseorang pendosa yang hobinya menggibah menjelek-jelekan orang lain kemudian dia sadar dia ingin berlari dari maksiat dan menuju pintu taubat, ia ingin berhijrah. ia berkata "aku mau bertaubat kepada mu yaAllah, dan aku mau minta maaf kepada orang tersebut"

Maka seorang pendosa ini datang meminta maaf kepada yang ia gunjingkan. kata orang yang dinggunjingkan ini "okei saya akan memaafkan kamu. Tapi, pergilah kepasar dan belilah bulu ayam...kemudian bulu ayam itu kamu sebar-sebarkan, kemana mana saja silahkan. "

kata si pendosa "aku tidak mengerti apa maksudmu. saya membeli bulu ayam kemudian saya ko disuruh sebar-sebarkan" tapi ia lakukan saja. ia beli bulu ayam dipasar kemudian dia sebar2kan, dan kemudian si pendosa ini datang lagi kepada yang dia gunjingkan." saya sudah menyebar2kan nya. apa yang harus saya lakukan?"

Jawaban dari seorang yang ia gunjingkan ini "pungut lagi."
"bagaimana caranya saya bisa pungut, bagaimana caranya saya bisa ambil lagi. Sedangkan sudah tersebar kemana-mana bulu ayam itu"
"begitulah jika kamu menjelek jelekan namaku. Kamu menjelekan dengan si A si B si C, dan berita itu sudah tersebar kemana-mana yang tidak tau sampai dimana berita itu"

Dari sini kita belajar...hati hati jika lisan kita ini jahat. Kita menyangka kita hanya menjelekan ke satu orang, tapi mungkin orang ini tidak amanah...dia jelekan lagi jelekan lagi, jelekan lagi. sampai satu kampung. Sampai suatu tempat.

Bayangkan, dosanya luar biasa, bagaimana kalau sudah seperti itu?
Ngga ada cara lain, cara lain adalah berusaha sekuat tenaga. Ganti dengan kalimat-kalimat yang baik untuk membersihkan namanya, setelah itu kita bertaubat kepada Allah Swt.

Jadi, sebelum menjelek-jelekan orang lain..fikir dulu. Nanti diakhirat dia bisa menuntut kita, dan kita menjadi orang paling bangkrut!. kata orang yang menuntut kita "yaAllah jangan masukan dia kesurga yaAllah, saya menuntut dia yaAllah, dia jahat sama saya yaAllah, dia dzolim sama saya, balas dulu yaAllah! Saya nggak ridho yaAllah"

Makanya hati hati kalo ada orang mengatakan "biarin aja balasan allah dihari akhir". Biasanya orang seperti ini yang akan membalas kita diakhirat.

Semoga dari kisah ini kita mendapat pelajaran untuk menahan mulut kita atau lisan kita dari menjelek-jelekan orang lain dari mencaci maki orang lain bahkan dari mengambil harta dan hak orang lain yang bukan milik kita...nah, terkait dengan mengambil hak orang lain apabila sudah pernah berbuat demikian...cara bertaubatnya adalah yaitu dengan kita menemuinya ,mengembalikan hak nya, meminta maaf kepadanya kemudian bertaubat kepada Allah swt... pada wakru shubuh ust.badrut kan pernah berkata dalam kajiannya "dosa kepada Allah lebih mudah Allah maafkan, sedangkan dosa kepada para hamba-hambanya lebih sulit untuk kita mendapat ampunanya jika kita tidak mendapat keridhoan dari orang yang kita dzolimi"

"Semua kaum Adam pernah berbuat kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang segera bertaubat." (HR. Ibnu Majah).

Sebelum mengakhiri ana ada pantun :
Jalan-jalan ke taman kota
Sampai sana naik sepeda
Jangan hijrah karna dunia
Tapi hijrahlah karna ridho-nya.

Cukup sekian penyampain qultum ana hari ini. ingat; jangan lihat siapa yang menyampaikan, tapi lihatlah apa yang disampaikan. apabila ada ucapan dan perkataan yang kurang berkenan ana mohon maaf...karna yang baik itu datangnya dari Allah swt dan yang buruk itu datangnya dari diri ana pribadi. Wabillahi taufik walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Senin, 03 Maret 2025

KEMULIAAN PENGHAFAL AL-QUR'AN.


Shabina Nasya
Shohwatul Islami
Sebagai umat muslim, kita dianugerahkan kitab suci Al Qur'an untuk menyempurnakan petunjuk-petunjuk Allah agar kita mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. Orang yang mahir membaca Al Qur'an nantinya akan ditempatkan bersama malaikat-malaikat pencatat yang patuh kepada Allah yang selalu berbuat kebaikan. Yang dimaksud mahir di sini adalah orang yang hafalan dan tajwidnya sama-sama mempunyai kualitas bagus, tidak perlu mengulang-ulang. Jika kita membaca Al-Qur'an dengan benar dan juga tartil maka akan mendapatkan syafaat pada harı Kiamat.

Allah SWT secara langsung bahkan menawarkan keagungan bukan sekadar melimpahnya pahala, bukan sekadar memberikan penjagaan Allah, tapi memberikan kemuliaan sampai ke akhirat. Dalam tawarannya, Allah SWT memberikan motivasi dan optimisme. Di mana Al-qur'an mudah dibaca dan dihafal, itu adalah garansi dari Allah SWT. Allah berfirman: "Dan sungguh telah ringatan Kami mudahkan Al-qur'an untuk Peteraren maka adalah orang yang mengambil pelajaran?" (QS al-Qamar: 17), tapi Rasulullah SAW bersabda :

الله وأنا فهو يقام ال لا حسد إلا في اثنين الرجل آتاه الله قرأنا فهو يقوم ا به آناء الليل والنهار التمام وَ مالا فهوَ فِقَهُ أناء الليل والنهار

Artinya : Iri hati itu tidak benar kecuali pada dua hal berikut : (pertama), pada orang yang diberi Al-Qur'an oleh Allah kemudian dia membacanya sepanjang siang dan malam, (kedua) pada orang yang diberi harta oleh Allah kemudian dia menginfakkannya siang dan malam.

Allah SWT juga akan mengangkat kehormatan orang tua dari nanak-anaknya yang menghafal Alquran. Allah juga akan menjaga jasad para penghafal Alquran tetap utuh dalam kubur hingga hari kiamat tiba. Berikut keutamaan-Keutamaan Bagi para penghafal Quran:

1. Yang Pertama, Akan ditemani oleh malaikat

Malaikat sangat terkagum-kagum kepada orang yang menghafal quran, sehingga malaikat pun berebut kemuliaan kepada sang maha kuasa melalui perantara orang yang mengahafal quran. Rasulullah saw, pun bersabda, "Di akhirat, Quran ada yangg berkata kepada pembaca

الدُّ نْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرَايَةٍ تَقْرَونَها اقرأ وَارْقَ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي

Artinya : Bacalah, telitilah, dan tartilkan sebagaimana kamu dahulu di dunia mentartilkannya, karena kedudukanmu berada di akhir ayat yang engkau baca.“

2. Kedua, menjadi sebaik-baik manusia

Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabdablajnunom

خَيْركم من تعلم الْقُرْآن وعلمه

Artinya: "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya" (HR. al-Bukhari)

3. Ketiga, memperoleh ketenangan jiwa, kecerdasan dan mendongkrak prestasi belajar.

Semakin sering membaca Al-Qur'an ternyata melatih juga peningkatan otak dalam mencerna informasi. Beberapa penelitian pun menunjukkan bahwa orang yang pandai menghafal punya kecerdasan yang baik. Terbukti dengan mereka rajin menghafal, mereka juga akan lebih mudah mengingat hal-hal kecil yang mereka harus ingat

4. Keempat, Al Qur'an Akan Memberi Syafaat

Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu 'anhu bercerita, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Rajinlah membaca Al Qur'an, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat." (HR. Muslim 1910)

5. Kelak di Akhirat Orang Tuanya Akan Diberikan Mahkota Cahaya
 
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang menghafal Al Qur'an, mengkajinya dan mengamalkannya maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari.
Dalam tawarannya, Allah SWT memberikan motivasi dan optimisme. Di mana Al-qur'an mudah dibaca dan dihafal, itu adalah garansi dari Allah SWT. Allah berfirman: "Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-qur'an untuk pelajaran maka adakah orang yang mengambil pelajaran?" (QS al-Qamar: 17)
Allah SWT juga akan mengangkat kehormatan orang tua dari anak-anaknya yang menghafal Alquran. Allah juga akan menjaga jasad para penghafal Alquran tetap utuh dalam kubur hingga hari kiamat tiba. Berikut keutamaan Keutamaan Bagi para penghafal Quran:

1. Yang Pertama, Akan ditemani oleh malaikat

Malaikat sangat terkagum-kagum kepada orang yang menghafal quran, sehingga malaikat pun berebut kemuliaan kepada sang maha kuasa melalui perantara orang yang mengahafal quran.

2. Kedua, menjadi sebaik-baik manusia

Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآن وعلمه

Artinya: "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya" (HR. al-Bukhari)

3. Ketiga, memperoleh ketenangan jiwa, kecerdasan dan mendongkrak prestasi belajar.

Semakin sering membaca Al-Qur'an ternyata melatih juga peningkatan otak dalam mencerna informasi. Beberapa penelitian pun menunjukkan bahwa orang yang pandai menghafal punya kecerdasan yang baik. Terbukti dengan mereka rajin menghafal, mereka juga akan lebih mudah mengingat hal-hal kecil yang mereka harus ingat.

4. Keempat, Al Qur'an Akan Memberi Syafaat

Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu 'anhtu bercerita, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Rajinlah membaca Al Qur'an, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat." (HR. Muslim 1910)

Dalam Riwayat lain Rusulullah SAW. Bersabda :

عَن عَلِيٍ رَضَي اللٌهُ عَنهُ وَ كَرٌمَ اللٌهُ وَجهَة قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلٌيُ اللٌهُ عَلَيهَ وَسَلَمَ مَن قَرأ القُرانَ فَاستَظهَرَه فَحَلٌ حَلآلَه وَحَرٌمَ حَرَامَهُ اَدخَلَهُ اللٌهُ الجَنٌةَ وَشَفٌعَه فيِ عَشَرةَ مِن اَهلِ بَيِته كُلٌهٌم قَد وَجبت لَهُ النٌارُ.(رواه أحمد والترمذي وقال هذا حديث غريب وحفص بن سليمان الراوي ليس هو بالتقوى يضعف في الحديث ورواه أبن ماجه والدارمي).

Dari Ali karramallaahu wajhah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa membaca Al-Qur'an dan menghafalnya, lalu menghalalkan apa yang dihalalkannya dan mengharamkan apa yang diharamkannya, maka Allah Ta'ala akan memasukannya ke dalam Surga dan Allah menjaminnya untuk memberi syafaat kepada sepuluh orang keluarganya yang kesemuanya telah diwajibkan masuk neraka." (HR Imam Ahmad dan Tirmidzi)

5. Kelak di Akhirat Orang Tuanya Akan Diberikan Mahkota Cahaya
 
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang menghafal Al Qur'an, mengkajinya dan mengamalkannya maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari.

KUTIPAN