| Nada Fajria Sasabila |
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِينَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْيِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ
Sebelum ana menyampaikan kultum, ana mau bertanya nin, ada yang tau ga apa itu i'tikaf?
Ramadhan adalah bulan penuh berkah, bulan di mana kita diberi kesempatan untuk semakin dekat kepada Allah SWT. Salah satu amalan utama yang dianjurkan, terutama pada sepuluh malam terakhir, adalah i'tikaf.
Secara bahasa, i'tikaf berarti berdiam diri atau mengabdikan diri di suatu tempat. Dalam ajaran Islam, i'tikaf berarti berdiam diri di masjid dengan niat khusus untuk beribadah kepada Allah SWT. Dalam kitab Al-Bayan fi Mazhab al-Imam Asy-Syafi'i, Imam Syafi'i menyebutkan bahwa.
والاعتكاف لزوم المرء شيئاً ، وحَبس نفسه عليه ، براً كان أو إثماً
Artinya. "Itikaf adalah seseorang yang berdiam diri di suatu tempat, dan mengurung dirinya di sana, baik untuk kebaikan maupun keburukan."
Jamaah sekalian,
Mengapa i'tikaf sangat dianjurkan di sepuluh malam terakhir Ramadhan? Salah satu alasannya adalah karena di malam-malam tersebut terdapat Lailatul Qadar. malam yang lebih mulia daripada seribu bulan. Rasulullah SAW selalu menjalankan i'tikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan, sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Aisyah RA.
أن النبي صلى الله عليه وسلَّمَ كانَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأَوَاخِرَ مِن رَمَضَانَ، حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِن بَعْدِهِ
Artinya. "Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW beri'tikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan sampai beliau wafat. Kemudian para istrinya mengikuti i'tikaf setelah beliau wafat." (HR. Bukhari dan Muslim) Jamaah yang dirahmati Allah,
Itikaf bukan sekadar berdiam diri di masjid, tetapi merupakan sarana untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT. Dengan berdiam di masjid, kita terhindar dari kesibukan dunia, sehingga bisa lebih fokus dalam ibadah, membaca Al-Quran, berdzikir, serta memperbanyak doa dan introspeksi diri. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran.
وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَكِفُوْنَ فِي الْمَسْجِدِ تِلْكَ حُدُودُ اللهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاتٌ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ
اللَّهُ أَيْتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ
Artinya. "Janganlah kamu mencampuri mereka (istri-istri kalian) ketika kamu dalam keadaan beri'tikaf di masjid. Itulala batas-batas (ketentuan) Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa." (QS. Al-Baqarah. 187)
Melalui i'tikaf, kita dilatih untuk menahan diri dari segala bentuk godaan dunia, memperbanyak ibadah, serta merenungkan makna hidup. I'tikaf memberikan ketenangan hati dan kejernihan pikiran, sehingga setelah Ramadhan usai, kita bisa menjadi pribadi yang lebih bertakwa.
Jamaah sekalian,
Ada beberapa manfaat utama dari i'tikaf yang bisa kita ambil :
- Meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT, karena kita menghabiskan waktu dengan ibadah yang lebih intens.
- Menghindari gangguan duniawi, seperti kesibukan pekerjaan, media sosial, atau hal-hal yang melalaikan.
- Memperoleh pahala yang berlimpah, terutama jika kita bisa meraih malam Lailatul Qadar.
- Mendapatkan ketenangan hati, karena suasana masjid yang kondusif untuk refleksi dan introspeksi diri.
Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan momen Ramadhan ini untuk semakin dekat kepada Allah SWT dengan menjalankan i'tikaf, terutama di sepuluh malam terakhir. Semoga Allah memberikan kita kemudahan dan kekuatan untuk menjalankannya serta menerima segala amal ibadah kita. Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Sekian kultum dari ana, kurang lebihnya mohon maaf,
أُنْظُرْ مَا قَالَ وَلاَ تَنْظُرْ مَنْ قَالَ
Akhirul kalam Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Disusun oleh :
- Nama : Nada Fajria Salsabila
- Kelas : VII - Mekkah
- Tingakt : SMPIT Muslimah Sejati
Edisi 8 Ramadhan 1446 H/8 Maret 2025
Sumber : detikjogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar