Selamat Datang di Situs Kami, Semoga Bermanfaat dan Terimakasih Telah Berkunjung. Untuk Info Penerimaan Santri Baru Pondok Pesantren Putri Muslimah Sejati : 0857-1462-4841 / Web : muslimahsejati.sch.id

Jumat, 07 Maret 2025

PUASA SEBAGAI SARANA PENGENDALIAN DIRI

Khansa Nadila Sakhi
 Assalamualaikum wr wb.

Puji dan syukur marilan kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, atas karunia-Nya kita dapat berkumpul bersama dalanı rangka tholabul ilmi, mencari ilmu. Serta kita bisa bersilaturahmi, bertatap muka di majelis yang mulia ini dalam keadaan sehat wal afiat, aman fi amanilah.

Duduknya ana di sini ingin menyampaikan kultum yang bertema “puasa sebagai sarana pengendalian diri.” Secara kebahasaan, puasa dalam bahasa disebut "shaum" atau "shiyam" hermakna "menahan" (al-imsäk) Pengertian secara kebahasaan ini, pamah digunakan oleh al-Qur'an dalam pengertian menahan untuk berbicara.

Lalu, secara agama (Islam), puasa diartikan sebagai menahan dengan niat mendekatkan diri dengan Allah Swt, dari makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkannya, seperti berhubungan suami-istri, dari terbit fajar kedua hingga matahari terbenam, nah bagi yang suka nonton film barat, anime atau drakor yang ada genre romance nya itu tidak membatalkan tapi hal tersebut berpotensi memunculkan dosa dari zina mata, ibadah puasanya bisa rusak karena menyaksikan kemaksiatan.

Makna "menahan" itu sebenarnya berisi "pengendalian", atau dalam istilah tashawwuf, sering disebut dengan "perjuangan mengendalikan nafsu" (mujāhadat al-nafs), atau dalam ungkapan lain, "kontrol diri" (self-control).

Puasa bukan hanya menahan diri dari rasa lapar dan haus, tetapi juga menjaga lisan dari perkataan buruk, mengendalikan amarah, serta menjauhi godaan duniawi yang dapat merusak ibadah. Di zaman modern ini, godaan semakin besar, seperti kemewahan, kesenangan dunia, dan keinginan untuk selalu memenuhi nafsu tanpa batas. Oleh karena itu, Ramadan adalah kesempatan bagi umat muslim untuk melatih diri agar tidak mudah tergoda oleh hal-hal yang bersifat duniawi dan sementara.

Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadits :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَ

"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dosa, maka Allah tidak butuh kepada usahanya dalam meninggalkan makan dan minum." (HR. Bukhari)

Hadits ini mengingatkan bahwa esensi puasa bukan hanya lapar dan haus, tetapi juga pengendalian diri dari segala keburukan. Maka, marilah manfaatkan bulan suci ini untuk menundukkan hawa napsu, meningkatkan ketakwaan, dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Semoga puasa ini diterima dan menjadikan bersama sebagai pribadi yang lebih baik.

salam sejahtera untuk kita semua, dan sampai jumpa di kesempatan berikutnya dengan semangat yang baru. Sekian dari saya, mohon maaf atas segala kekurangan, dan mari kita tutup pertemuan ini dengan tekad untuk terus maju

Wassalamualaikum wr wb.

Disusun oleh :
  • Nama         : Khansa Nadila Sakhi
  • Kelas          : VIII Ummu Salamah
  • Tingkat       : SMPIT Muslimah Sejati
     Edisi 7 Ramadhan 1446 H/7 Maret 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KUTIPAN